14 June 2015

Tak Perlu Takut Khilafah


Beberapa tahun terakhir kata-kata khilafah seolah tak asing lagi di telinga sebagian orang, terlebih aktivis dakwah dari berbagai kelompok. Kenapa demikian? Pakar sejarah Islam, Budi Ashari, LC mengatakan “ya memang ini sudah waktunya.. insyaAllah”

Seperti yang telah diketahui, bahwa berabad lalu Rasulullah SAW telah mengabarkan bahwa ada lima fase peradaban yang akan dilalui seluruh umat manusia.

“Masa kenabian akan berlangsung pada kalian dalam beberapa tahun, kemudian Allah mengangkatnya, setelah itu masa khilafah ‘ala minhaj an-nubuwwah (khilafah yang berjalan diatas metode kenabian) selama beberapa masa hingga Allah mengangkatnya, kemudian datang masa kerajaan yang menggigit selama beberapa masa hingga Allah mengangkatnya, selanjutnya datang masa kerajaan yang memaksa (diktator) dalam beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah, setelah itu akan datang kembali khilafah ‘ala minhaj an-nubuwwah. Kemudian Rasul SAW diam.” (HR. Ahmad)

Maka tatkala ketika para mayoritas ulama menyatakan bahwa sekarang ini umat manusia berada di fase keempat, yakni kerajaan memaksa atau pemerintahan diktator, seruan-seruan untuk kembali melanjutkan kehidupan Islam terus bergema diseluruh penjuru dunia tak terkecuali Indonesia.

Tentu sudah menjadi kewajiban ketika halangan itu ada, tak jarang orang menganggap ide itu utopis, ngawang-ngawang bahkan mengganggu kedaulatan negara.

Islam tidak akan dipaksakan untuk diterapkan. Khilafah juga tidak akan ditegakkan dengan jalan kekerasan. Syariah dan Khilafah akan tegak dengan kerelaan dan kesadaran umat Islam, bahkan juga atas dasar kerinduan yang amat sangat untuk diatur dalam sistem Islam yang akan menjadikan rahmatan lil ‘alamin.

Maka dari itu kita mesti jujur dan bersifat objektif melihat berbagai perkara yang melanda kehidupan ini. Kita juga sama-sama mengetahui akan kondisi negeri ini yang tengah dikepung berbagai permasalahan. Sebagian orang berharap pada presiden baru yang memiliki popularitas luas di masyarakat akan mampu menyelesaikan persoalan-persoalan yang mencengkram negeri ini, setidaknya untuk bisa meringankan beban hidup rakyat. Namun nyatanya, enam bulan memegang estafet pemerintahan, berbagai masalah bukan malah teratasi, namun semakin meluas dan meningkat. Kebijakan yang dibuatnya membuat rakyat semakin terpuruk, yang otomatis berakibat makin susah dan menderitanya kehidupan rakyat.

Berbagai persoalan tersebut adalah buah penerapan sistem ekonomi kapitalisme, juga buah politik demokrasi yang sungguh jelas-jelas ilusi. Oleh karena itu, penyelesaian dari berbagai persoalan-persoalan yang mendera negeri ini tak cukup bila hanya mengganti rezim semata kecuali dengan mengganti kedua sistem tersebut yang sesungguhnya di impor dari negara-negara penjajah dengan mengubah ide-ide umum tentang kehidupan.

Sesungguhnya masalah ini (liberalisme, sekulerisme, individualisme, hedonisme), akibat dari sikap meninggalkan hukum-hukum syariah dari realita kehidupan individu, masyarakat, dan negara serta penerapan undang-undang kufur ala barat. Karenanya sistem dan ide barat yang notabene non-Islami harus disingkirkan dan harus kembali melanjutkan kehidupan yang islami dengan menerapkan hukum-hukum syariah yang lurus melalui kekuasaan, yang eksistensinya telah diwajibkan oleh syariah yakni, Daulah Al-Khilafah.

Fakta sejarah telah memaparkan, selama 1300 tahun penerapan dan kekuasaan Islam membentang yang membuktikan kemampuan Islam untuk memberikan kebaikan untuk manusia baik Muslim maupun non-Muslim. Kemampuan Islam mewujudkan kesejahteraan untuk masyarakat telah diakui oleh para penulis jujur dari kalangan non-Muslim.

Will Durant, dalam The Story of Civilization, vol. XIII, menulis; ”Para khalifah telah memberikan keamanan kepada manusia hingga batas yang luar biasa besarnya bagi kehidupan dan kerja keras mereka. Para khalifah itu juga telah menyediakan berbagai peluang untuk siapapun yang memerlukannnya dan memberikan kesejahteraan selama berabad-abad dalam wilayah yang sangat luas. Fenomena seperti itu belum pernah tercatat dalam sejarah setelah zaman mereka. Kegigihan dan kerja keras mereka menjadikan pendidikan tersebar luas hingga berbagai ilmu, sastra, filsafat, dan seni mengalami kemajuan yang luar biasa yang menjadikan Asia Barat sebagai bagian dunia yang paling maju peradabannya selama lima abad.”

Karena itu, penerapan Islam secara kaffah mengharuskan adanya institusi pelaksananya, itulah Khilafah. Khilafah adalah satu-satunya sistem pemerintahan Islam, bukan yang lain. Secara syar’i  semua mazhab sepakat akan kewajiban menegakkan Khilafah. Khilafah adalah kepemimpinan umum bagi seluruh kaum muslim di dunia untuk menegakkan hukum syariah dan mengemban dakwah ke seluruh dunia. Dengan  Khilafah umat Islam akan dipersatukan dalam satu kepemimpinan dan satu negara, di dalamnya seluruh hukum syariah diterapkan secara kaffah dan dakwah Islam disebarkan ke seluruh penjuru dunia. Dan ketika itu diterapkan, Allah SWT akan melimpahkan kebaikan dan keberkahan dari langit dan bumi.

Maka dari itu tidak ada yang perlu ditakutkan dan dikhawatirkan atas ide Khilafah yang justru akan menghantarkan manusia pada keselamatan dunia maupun akhirat. Berjuanglah menegakkan Khilafah, songsonglah janji Allah SWT dan berita gembira Rasul-Nya SAW akan kembalinya Khilafah di muka bumi. Penuhilah panggilan Allah SWT; “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah kalian bersama orang-orang yang benar.” (TQS. At-Taubah [9] : 119)

0 komentar:

Post a Comment